Walau belum pada taraf mengkhawatirkan, dampak kegiatan gunung berapi ini membuat ribuan penduduk yang berada di 15 desa di kaki gung panik, segera melakukan langkah penyelamatan diri. Berbekal pakaian serta sejumlah barang berharga lainnya, mulai dikemas masing-masing penduduk “Usai berbuka puasa, kepala desa (kades) memberi instruksi agar kami segera meninggalkan desa.
Menurut kades imbauan itu merupakan lanjutan dari ucapan camat. Oleh karena itu kami segera meninggalkan desa, ikut menumpang dengan kendaraan warga lainnya,” ujar Nande Hermansyah br Milala, warga Desa Berastepu, kepada wartawan koran ini, ketika ditemui di kerumunan pengungsi, di sekitar Polsek Simpang Empat, Karo.
Semburan debu dan asap yang berasal dari gunung yang berada di atas Danau Lau Kawar itu mulai terasa saat petang menjelang, dimana debu hampir merata menyerang seluruh pelosok di bawahnya. Kepanikan pun langsung muncul, bayangan akan letusan gunung seperti sering terlihat di gunung-gunung lain di seantero dunia segera menyeruak di seluruh penduduk.
Warga yang memiliki kendaraan kemudian bergerak meninggalkan desa seperti yang terjadi di Desa Kuta Gugung, Bekerah, Simacem, Sigarang-Garang, Naman, Gamber, Kuta Tonggal, Kutarayat, Berastepu. Bahkan di beberapa desa pada malam itu kosong ditinggalkan penduduk. Selebihnya penduduk yang berada di lintasan jalur jalan menuju Danau Lau Kawar, di antaranya Desa Sukandebi, Perteguhen, Ndokum Siroga, Jeraya, Torong memilih keluar rumah berjaga – jaga mengantisipasi keadaan.
Kepanikan yang terjadi pun lantas direspon pihak pemerintah, melalui Polres Tanah Karo dan Polsek Simpang Empat, polisi awalnya berusaha menenangkan masyarakat, namun karena rasa takut lebih besar, petugas akhirnya mengalah dan memilih membantu evakuasi warga ke daerah Kabanjahe, tepatnya di Pendopo Kantor Bupati Karo.
Selain menuju tempat yang dialokasikan pemerintah, warga yang mengungsi diketahui menuju Kota Berastagi dan Kabanjahe dengan tujuan ke kediaman sanak keluarga mereka yang berada di dua kota tersebut, hal ini terlihat dari ramainya arus keluar mobil menuju dua kota tadi yang tak seperti biasa. Para pengungsi pergi dengan mengendarai ragam angkutan dan peralatan seadanya, termasuk membawa bayi yang hanya ditutupi sarung.
Warga lain, sebagaimana tampak di Desa Ndokum Siroga, daerah Simpang Empat lintasan desa-desa di Kaki Gunung Sinabung bertahan di luar sambil berjaga jaga.
Asap dan debu panas sendiri bahkan terasa hingga kota Berastagi, dimana sebahagian kaca kaca mobil telah didiami oleh semburan debu. Aroma belerang sangat terasa hingga ke daerah Simpang Empat, lokasi pusat berkumpul pertama warga, dimana wartawan koran ini mengambil sebahagian liputan fenomena alam ini.
Sebelum berangkat evakuasi ke lokasi, bersama tiga unit truk milik Polres, Wakapolres Tanah Karo, Kompol Juniar Simanjuntak yang memimpin langsung proses evakuasi mengatakan agar masyatakat jangan panik dengan keadaan ini, karena semua hal yang menyangkut ini telah diantisipasi oleh pemerintah.
Informasi yang diperoleh wartawan koran ini dari warga Desa Naman, Suman Tarigan, sekitar pukul 21.00 WIB hujan abu mulai reda. Namun sesuai keterangannya, efek dari debu tersebut belum terlihat ke kondisi kesehatan. “Kalau kulit belum terasa gatal, baunya memang tidak enak. Hanya kalau kena mata, terasa pedih,” ujarnya.
Kadis Kesbang Linmas Pemkab Karo, Suang Karo-Karo, ketika dihubungi sekitar 22.00 WIB melalui telepon selularnya menjelaskan, pihak Pemkab Karo akan segera menindaklanjuti hal tersebut. Sesuai hasil rapat koordinasi, maka jika tidak ada kendala, besok (hari ini,red) pihak vulkanologi Bandung akan tiba di Tanah Karo.
Pukul 22.45 WIB, dengan pengeras suara Pemkab Tanah Karo mengumukan aktivitas Gunung Sibayak tidak berbahaya. Bagi warga yang ingin pulang, telah disediakan angkutan milik Pemkab, Polres Karo dan Batlyon 125. Sementara sebagian warga yang menggunakan kendaraan pribadi sudah pulang terlebih dahulu.
Suang Karo-Karo tadi malam langsung mengubungi Kepala Badan Vulkanologi pusat di Bandung, Sukarsono. Menurut Sukarsono, Badan Vulkanologi sudah memantau aktivitas Gunung Sinabung sejak taun 1967. “Gunung Sinabung masuk kategori gunung berapi kelas B dan belum ada tanda-tanda membahayakan,” kata Sukarsono.
Menurutnya, muntahan lahar dan asap yang mengepul lebih karena tingginya curah hujan dan mempengaruhi kepundan Gunung Sinabung. “Ini peristiwa alamiah,” tegas Sukarsono.
Untuk memastikan hal itu, hari ini tim dari Badan Vulkanologi ditemani Dinas Tamben Sumut akan meninjau langsung gunung tersebut. “Cuma kami belum tahu kapan jam pastinya,” tutup Suang Karo-Karo
Bisa Tiba-tiba Meletus
Kepanikan juga terjadi di Berastagi di kaki Gunung Sibayak. Pasalnya, aroma belerang tercium hingga ke kawasan itu yang jaraknya sekitar 40 kilometer. Mereka memastikan aroma belerang itu bukan berasal dari gunung Sibayak, pasalnya selama ini tak pernah ada aroma belereng sekuat itu. Sejumlah warga menduga aroma belerang itu berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Sinabung.
Dihubungi via ponsel, Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Sumut, Hendra Suwarta, tadi malam meminta warga tanah Karo terutama yang tinggal dekat Gunung Sinabung agar tidak panik. Menurut perkiraan BMKG, gunung Sinabung belum akan meletus, bahkan masih sangat jauh dari erupsi. Prediksi didasarkan kepada tanda-tanda di lokasi dan pengamatan yang mereka lakukan. “Tidak benar, belum akan meletus,” katanya.
Menurutnya, yang terjadi hanya kepulan asap yang membumbung tinggi dari gunung itu. Aktivitas itu memang tidak normal, karena selama ini tidak terjadi hal seperti itu. Namun aktivitas itu belum sampai pada tingkat yang membahayakan. Kepulan asap itu, lanjutnya, berasal dari aktivitas magma di dalam perut gunung. “Sampai sekarang, informasi yang diperoleh masih sebatas kepulan asap saja,” katanya.
Sejauh ini lanjutnya, tidak ada aktivitas vulkanik lain di gunung itu selain kepulan asap. Dia memastikan kepulan asap itu masih dalam kategori aman, karena tidak disertai gempa atau getaran vulkanik. Satu di antara tanda-tanda erupsi gunung berapi ada gempa vulkanik yang terjadi sebelum atau bersamaan dengan kepulan asap atau aktivitas magma.
“Tapi kepulan asap itu, tidak disertai dengan getaran atau gempa vulkanik. Maka belum bisa dipastikan akan meletus. Karena biasanya, ketika sebuah gunung berapi akan meletus, terlebih dahulu ditandai dengan getaran atau gempa. Tapi nyatanya, sampai saat ini, tetap masih seperti biasa. Ya, itu tadi, hanya masih sebatas kepulan asap saja,” ujarnya.
Meskipun demikian, lanjutnya, gejala seperti itu tetap saja harus diperhatikan dan diwaspadai oleh masyarakat di sekitar gunung. Ini dilakukan agar masyarakat sekitar gunung tetap waspada dan siap jika kondisi terburuk sewaktu-waktu terjadi. “Walaupun diprediksi belum akan terjadi letusan, tapi jangan teledor. Artinya, tetap waspada. Karena gempa vulkanik bisa terjadi secara tiba-tiba disertai dengan letusan getaran itu tetap bisa saja terjadi secara tiba-tiba,” terangnya.Sumber : Harian Sumut
untungnya ga kena ke daerah t4 kelahiran saya bro...
BalasHapusMakasih, sangat membantu sekali..
BalasHapuswah hebat gunung si nadung ga pernah meledak ya...?
BalasHapusmengerikan
BalasHapusInfo yg menarik nih gan ,, ane jdi pgn ngliat lgsg saatnya gunung mmntahkan lahar,, tpi dri jarak jauh aja biar aman he
BalasHapusNice info, thank you
BalasHapuswalaupun begitu memang waspada itu penting...
BalasHapusuntung saja belum sempat meletus..
BalasHapusinformasi yang bagus.....
BalasHapussemoga saja bencana di negara kita bisa berkurang.
BalasHapusinikah tanda-tanda kekuasaanNya.....
BalasHapuskenapa ya akhir-akhir ini sering ada bencana ?
BalasHapusserem kadang emang kalo tinggal didaerah gunung yg masii aktif~
BalasHapusactual information, all minimalist house interior exterior information which is latest engine specification helpful given once for all tips on buying a vehicle
BalasHapussemua yang telah dihadirkan oleh naked street fighter kawasaki website ini sangat sempurna,baik tampilan dan artikelnya..penuh warna dan penuh makna.. kawasaki cruiser
BalasHapusTerimaksih telah berbagi naked street fighter kawasaki infonya,,sukses selalu untuk info and websitenya,,,and price honda cb500f be the best to the next info,, specifications kawasaki vulcan
BalasHapusall of which interior home design have been presented price and specifications by this website was perfect, good appearance and home design minimalist artikelnya..penuh color and full of meaning ..
BalasHapus